Passive Seismic – Metode Geofisika Non-Destruktif untuk Deteksi Bawah Tanah
Passive Seismic adalah salah satu metode survei geofisika modern yang digunakan untuk mendeteksi dan memahami struktur bawah permukaan tanah tanpa menciptakan getaran buatan. Berbeda dengan metode aktif seperti penggunaan ledakan, palu, atau vibrator, passive seismic bekerja secara alami dengan merekam getaran-getaran yang sudah terjadi di bumi. Sumber getaran ini bisa berasal dari gempa kecil, gelombang mikro-seismik, atau noise latar lainnya yang berlangsung secara konstan.
Getaran alami tersebut direkam menggunakan alat berpresisi tinggi seperti seismometer atau geofon. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis untuk mengidentifikasi karakteristik geologi di bawah permukaan, seperti jenis batuan, struktur lapisan, kedalaman formasi, hingga keberadaan potensi sumber daya alam.
Keunggulan Metode Passive Seismic
Metode passive seismic memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pendekatan konvensional. Keunggulan utamanya adalah non-invasif dan ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan kebisingan, getaran kuat, atau dampak destruktif lainnya. Oleh karena itu, metode ini ideal untuk diterapkan di kawasan permukiman, industri aktif, zona konservasi, atau daerah dengan akses terbatas.
Selain itu, metode ini tidak memerlukan banyak alat berat atau logistik kompleks, sehingga lebih efisien secara biaya dan logistik. Passive seismic juga unggul dari segi kontinuitas data. Dengan durasi perekaman yang lebih panjang, data yang dikumpulkan lebih stabil, natural, dan minim gangguan eksternal.
Passive Seismic oleh PT Spectra Bumi Internusa
PT Spectra Bumi Internusa telah menerapkan passive seismic dalam berbagai proyek eksplorasi dan infrastruktur strategis di Indonesia. Mulai dari eksplorasi migas, mineral, dan panas bumi, hingga evaluasi kestabilan lahan untuk pembangunan infrastruktur besar, metode ini telah terbukti menghasilkan interpretasi geologi yang akurat.
Proses kerja dimulai dari pemasangan perangkat perekam di lapangan, dilanjutkan dengan perekaman data selama beberapa hari hingga minggu. Data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan penampang seismik, peta kecepatan gelombang, hingga model struktur geologi tiga dimensi. Semua proses dilakukan tanpa mengganggu aktivitas masyarakat sekitar atau ekosistem lingkungan.
Passive Seismic untuk Mitigasi Risiko dan Keputusan Proyek
Manfaat passive seismic tidak hanya pada efisiensi teknis, tetapi juga pada mitigasi risiko. Dengan data bawah tanah yang akurat, pengguna dapat membuat keputusan lebih tepat—baik dalam perencanaan pengeboran, pembangunan fondasi, hingga identifikasi sesar tersembunyi. Metode ini membantu mengurangi kesalahan teknis dan meningkatkan keselamatan di lapangan.